..........

on 03.48


Kak, aku minta maaf. Aku sungguh sungguh minta maaf karena mungkin aku sudah merusak hidup kakak. Mungkin saja. Setelah apa yang aku lakukan selama aku mengenal kakak. Aku seakan akan menganggap kakak adalah kakak kandungku. Tiba tiba datang saat aku ada masalah, tiba-tiba aku menumpahkan seluruh masalahku ke kakak. Aku tahu itu memalukan. Namun, tidak bisa kupungkiri jika aku memang nyaman denganmu. Aku selalu menikmati setiap detik saat aku berkomunikasi denganmu. Kau menyenangkan, dewasa dan selalu bisa menyesuaikan diri denganku yang masih remaja. Aku menyukainya. itu yang membuatku nyaman denganmu.
Alasan tersebutlah yang membuat aku takut akan kehilanganmu. Apa kau pernah sadari itu? Aku selalu takut jika bertengkar denganmu seperti sekarang atau beberapa waktu lalu. Aku takut kakak akan membenciku, walaupun aku tau jika aku pantas untuk kakak benci. Sangat pantas.
Beberapa menit yang lalu, kita bertengkar untuk ketigakalinya. Masalah Tweet ku. Apa kakak ingat? Ya, aku menangis saat bertengkar denganmu tadi. Kau sangat mudah membuatku menangis. Entah apa yang membuatku menangis. Pantaskah kau kutangisi? Mungkin saja. Karena kau sangat berarti untukku. Walaupun entah adakah namaku dalam salah satu daftar orang terpenting bagi kakak.
Sadarkah kau jika semuanya sudah berubah? Entah siapa yang salah, namun kau dan aku kini benar benar bukan seperti yang dulu. Aku tidak mengenal Radit yang dulu, dan katamu pun demikian. Kau sudah tidak mengenalku, karena seorang Meme telah berubah. Kau lebih menyukai Meme yang tahun lalu. Aku selalu mengingatnya, sambil belajar menjadi diriku yang ada dimasalalu. Aku melakukannya, mengubah diriku yang sekarang perlahan menjadi diriku yang lalu. Semata-mata agar aku tidak perlu bersedih lagi akan kehilanganmu. Agar aku tidak perlu khawatir dan takut membaca SMS mu yang aku yakin kau mengetiknya penuh emosi.
Kak. Pantaskah aku berharap namaku ada dalam daftar nama orang yang spesial untuk kakak? Pantaskah aku selalu merasa akan khawatir akan keadaan kakak? Pantaskah aku merindukan kakak yang dulu? Pantaskah aku membaca berulangkali pesan kakak yang dulu pernah kau kirim? Pantaskah........aku takut kehilanganmu? Pantaskah?
Banyak sebenarnya yang ingin kuucapkan padamu. Banyak sekali. Tapi aku tau kau tak ingin mendengarnya. Kau tak ingin mengetahui hal hal yang ada hubungannya denganmu. Aku ingat sekali kau pernah mengatakan itu padaku, pada pukul 10-malam. Apa kau masih mengingatnya? Karena kata-katamu itulah, aku memilih diam. Memendam (lagi) semuanya yang mulai membuncah ingin keluar. Aku tahu, seharusnya aku tidak perlu memasuki zona lingkaran yang belun jelas kuketahui dimana letak sudutnya. Zona yang mengantarku berkenalan denganmu, zona yang mengantar aku merasakan ketakutan yang luar biasa seperti ini. Aku salah telah masuk ke kehidupanmu bukan? Sepertinya begitu. Untuk itu aku minta maaf. Untuk keseribukalinya, maaf. :)
Dan ngomong ngomong, kapan kau akan pergi ke negri singa putih?  Aku merasa, mengepe waktunya sangat cepat? Bukannya kau bilang, Mei? Ah, lalu apa masalahku...?
Aku pasti akan (semakin) merindukanmu. Bagaimana aku bisa mengucapkan selamat ulang tahun untukmu? Bagaimana bisa aku menanyakan kabarmu lagi? Bagaimana kau bisa kukirimi pesan “selamat malam, have a nice day” atau hanya sekedar bertanya pertanyaan ringan padamu? Bagaimana aku akan melakukan semuanya yang sudah terbiasa kulakukan denganmu? Tapi itu masih tidak kutakutkan ketimbang....
apa kau akan mengingatku, masih mengingatku, sepulang kau dari sana?
Itu adalah pertanyaan yang menurutmu –mungkin –tidak penting. Namun aku masih menganggapnya penting.
Aku hanya berharap, kau jaga sikap disana. Itu negara orang. Jaga pola makan dan istirahatmu. Jangan sampai  tugas tugas disana membuatmu terlalu lelah. Jika kau kehujanan seperti beberapa waktu lalu, langsung mandi, jangan terlalu lama membiarkan tubuhmu basah karena air hujan. Ah, sepertinya itu saja yang ingin kukatakan.
Jaga dirimu. :’)
Mee

Changed

on 03.41


Setiap orang pasti pernah berubah. Pasti. Karena setiap orang tidak akan selalu menjadi orang yang sama selamanya. Ia akan berubah menjadi dewasa, menjadi lebih baik. Itu adalah perubahan yang wajar. Namun, yang kualami mungkin sama sekali bukan perubahan yang wajar.
Perasaan aneh yang sering didefinisikan sebagai Cinta-lah, kurasa penyebabnya. Ia menuntunku menjadi sosok yang posesif, ambisius, cemburuan, egois. Aku salah memang, membiarkan hati dan perasaan ini menumbuhkan perasaan yang seharusnya tidak boleh kumiliki untukmu. Kau boleh mentertawakanku, mencaci, bahkan membenciku. Kau sangat boleh melakukannya. Itu hak mu.
Maka dari itu, aku membuat kerusuhan beberapa hari yang lalu. Aku sengaja membuat kau, bunda dan yang lainnya membenciku. Karena aku memang pantas kalian benci. Aku minta maaf, aku nggak gentle mengucapkan ini. Karena aku takut membaca cacian kalian di mentionku. Karena aku takut. Aku takut.
Jujur, aku nggak pernah mengharap kamu tau akan ini semua. Tapi aku lelah memendamnya. Aku berusaha memendamnya karena aku tidak ingin kehilanganmu. Kau terlalu berharga buatku. Terlalu berharga. Sehari aku mencoba melupakanmu, mencoba tak peduli akan dirimu, aku seperti orang gila. Seperti zombie. Tak ada yang bisa kulakukan selain diam. Aku tersiksa. Aku serba salah.
Memendam semuanya sendiri membuat aku tertekan. Aku memendam semuanya karena –sekali lagi –aku tak mau kehilanganmu. Namun aku sudah cukup gila merasakannya sendirian. Merasakan sesuatu yang tidak seharusnya kurasakan.
Namun, jika aku mengungkapkannya, banyak hal yang harus aku terima. Kau tidak akan seperti dulu lagi. Aku yakin itu. Dan aku akan selalu merasa kesepian jika kau berubah. Aku mencoba membuat seakan kau bukanlah sosok yang penting. Tapi nyatanya? Bulshit! Aku yang semakin hari tidak mengenal diriku sendiri ketika aku mulai belajar membencimu. Karena membencimu, sama seperti aku membenci diriku sendiri.
Apa yang harus kulalukan? Aku takut. Aku bingung. Aku tidak tahu harus seperti apa.
Aku hanya tidak ingin kehilanganmu, tidak ingin ada perpisahan, itu saja. L
Apa kau paham sekarang, mengapa aku berubah?
Regards
Meme

Rain Sound (B.A.P's)

on 00.22





A girl (boy) like you is such a confussing set of questions and answers
So I
shut my mouth
I bury love inside the farewell
Outside window, the forgotten rain and wind blows
In the wee hours of the night, I hear familiar songs from the radio
It’s perfect for thinking about you
There are two empty cups of coffee
In this place without you, I fight with loneliness
I walk alone on the streets
I go to the café I used to go a lot, I go watch a movie
I look even myself in the memories, how about you?
This weather, this temperature, this passing wind, will I remember it?
A person to be forgotten like a passing by black and white film
But, on this rainy night, I cannot fall asleep.
Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me?
Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you?
(I draw you with a pencil, I erase you with an erases that is the falling rain)
(I draw you out again today, will I be able to erase you?)
A bright red umbrella
Wet and drenched clothes and sneakers
I turn off and turn on the boiler
Whatever I do, I doesn’t dry. Is that how I feel or is it not?
A confusing set of questions and answers
On rainy day, I fell for you
We used to love each other so much
It didn’t seem like we had to do this
So my heart hurts so much (heart hurts)
(From the beginning, I held you in the left side of my heart and you thickly remain)
Now, you remain as a broken fragment that’s deeply engraved inside
You pull me in. I think I lied when I said  I could live without you
I throw away my feelings but I still miss you as I fall asleep
But on this a rainy night, I cannot fall asleep
Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me?
Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you?
Dear sky, please help me. Please stop this rain
So that I can forget her(im), oh no
Is this sound of the rain, your voice?
Is this a sound that calls to me?
Am I the only one thinking of you?
Will this rain comfort me?
Do you know how I feel? I keep thinking of you?
Outside the window, the sound of the rain rings
I remember the memories of us
I can’t live without you girl
On rainy days, I miss you and our kiss
Outside the window, the sound of the rain rings
I remember the memories of us
I can’t live without you girl
On rainy days, I always run into you..

Fall For You (Secondhand Serenade's)

on 23.59




The best thing about tonight’s that we’re not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don’t think that I am trying
I know you wearing thin down to the core
But hold you breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again, Don’t make me changes my mind.
Or I won’t live to see another day, I swear it’s true
Because a (girl) like you is impossible to find
You’re impossible to find.
This is not what I intended
I always swore to you I’d never fall apart
You always thought that I was stronger
 I may have failed, But I have loved you from the start
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again, Don’t make me changes my mind.
Or I won’t live to see another day, I swear it’s true
Because a (girl) like you is impossible to find
You’re impossible to find.
So breath in so deep. Breath me in.
I’m yours to keep. And hold onto your words
‘Cause talk is cheap
And remember me tonight. When you asleep.
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again, Don’t make me changes my mind.
Or I won’t live to see another day, I swear it’s true
Because a (girl) like you is impossible to find
Tonight will be the night that I will fall for you
Over again, Don’t make me changes my mind.
Or I won’t live to see another day, I swear it’s true
Because a (girl) like you is impossible to find
You’re impossible to find. :)

Tulisan Tanpa Judul

on 23.56





Dulu, ditempat ini aku pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti, kita harus pergi ke tempat ini lagi. Kita harus bermain kejar-kejaran seperti dulu lagi. Atau, yang lebih simpel saja, kita berfoto bersama dan bernyanyi nada-nada cinta bersama. Itu adalah hal yang sangat kugemari ketika kita bersama.
Aku merindukan genggaman tanganmu di telapak tangan kananku. Aku rindu kau yang selalu menarik aku dengan paksa untuk menuju kolam kecil itu. Kau tau kan, aku benci jika kau menarikku sambil berlari seperti itu. Tapi kau terus saja melakukannya. Itu yang kubenci darimu. Kau selalu melakukan apapun yang tidak kusukai, dan sangat gampang membuatku memaafkanmu. Kau aneh.
Tapi kau juga tidak pernah lupa akan kesukaanku. Sekotak pocky rasa vanilla yang ditemani dengan secangkir Good Day Chococino, kita berebut, bahkan suit terlebih dahulu agar yang menang bisa mendapatkan satu stik Pocky. Ingat yang pada akhirnya aku kalah? Aku hanya kau beri tiga stik pocky. Kau benar benar keterlaluan. Dasar pelit. Tapi jika dipikir-pikir, itu kan kau yang membelinya. Haha, jadi intinya aku yang selalu minta. Haha. Tapi kau memaafkanku, kan?
Oh iya, bagaimana kabarmu? Aku disini baik-baik saja. Menjaga semua yang telah kau berikan. Terimakasih selalu kuucapkan setiap aku membuka mata dipagi hari. Terimakasih pada Tuhan atas nyawaku, dan terimakasih untukmu, untuk setiap nafas dan semangatku.
Oh iya, bagaimana harimu diatas sana? Dulu kau selalu bersikeras ingin bertemu malaikat yang cantik, lebih cantik daripada aku. Apa kau sudah menemukannya? Secantik apa dia? Apa dia bisa membuatmu kesal seperti aku? Apa dia juga seorang k-popers seperti aku? Apa dia hafal  seluruh lirik dalam lagu Beast yang Fiction sepertiku? Kurasa tidak. Aku yakin tidak ada yang menggantikan aku dihatimu. Walau kau selalu menyuruhku mencari seseorang lagi selain kau. Dan kabar baiknya, aku sudah menemukannya. :D tapi, coba kau lihat dia. Aku tidak tahu seperti apa dia. Apa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku? Kurasa tidak. Kau lihat sendiri kan? Pada akhirnya, akulah yang sakit hati.
Tapi, kau ingin aku bahagia kan? Tenang saja, mengingatmu adalah suatu kebahagiaan tersendiri dalam hidupku. Tapi aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Tapi suatu saat nanti, kita akan bertemu di atas sana. Dan aku akan mencari malaikat yang lebih tampan darimu.
Esok, aku akan membawa seikat bunga mawar putih kehadapan nisanmu. Tunggu aku ya :’)