Dulu, ditempat ini aku pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti,
kita harus pergi ke tempat ini lagi. Kita harus bermain kejar-kejaran seperti
dulu lagi. Atau, yang lebih simpel saja, kita berfoto bersama dan bernyanyi
nada-nada cinta bersama. Itu adalah hal yang sangat kugemari ketika kita
bersama.
Aku merindukan genggaman tanganmu di telapak tangan kananku. Aku
rindu kau yang selalu menarik aku dengan paksa untuk menuju kolam kecil itu.
Kau tau kan, aku benci jika kau menarikku sambil berlari seperti itu. Tapi kau
terus saja melakukannya. Itu yang kubenci darimu. Kau selalu melakukan apapun
yang tidak kusukai, dan sangat gampang membuatku memaafkanmu. Kau aneh.
Tapi kau juga tidak pernah lupa akan kesukaanku. Sekotak pocky
rasa vanilla yang ditemani dengan secangkir Good Day Chococino, kita berebut,
bahkan suit terlebih dahulu agar yang menang bisa mendapatkan satu stik Pocky.
Ingat yang pada akhirnya aku kalah? Aku hanya kau beri tiga stik pocky. Kau
benar benar keterlaluan. Dasar pelit. Tapi jika dipikir-pikir, itu kan kau yang
membelinya. Haha, jadi intinya aku yang selalu minta. Haha. Tapi kau
memaafkanku, kan?
Oh iya, bagaimana kabarmu? Aku disini baik-baik saja. Menjaga
semua yang telah kau berikan. Terimakasih selalu kuucapkan setiap aku membuka
mata dipagi hari. Terimakasih pada Tuhan atas nyawaku, dan terimakasih untukmu,
untuk setiap nafas dan semangatku.
Oh iya, bagaimana harimu diatas sana? Dulu kau selalu bersikeras
ingin bertemu malaikat yang cantik, lebih cantik daripada aku. Apa kau sudah
menemukannya? Secantik apa dia? Apa dia bisa membuatmu kesal seperti aku? Apa
dia juga seorang k-popers seperti aku? Apa dia hafal seluruh lirik dalam lagu Beast yang Fiction
sepertiku? Kurasa tidak. Aku yakin tidak ada yang menggantikan aku dihatimu.
Walau kau selalu menyuruhku mencari seseorang lagi selain kau. Dan kabar
baiknya, aku sudah menemukannya. :D tapi, coba kau lihat dia. Aku tidak tahu
seperti apa dia. Apa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku? Kurasa
tidak. Kau lihat sendiri kan? Pada akhirnya, akulah yang sakit hati.
Tapi, kau ingin aku bahagia kan? Tenang saja, mengingatmu adalah
suatu kebahagiaan tersendiri dalam hidupku. Tapi aku merindukanmu. Sangat
merindukanmu. Tapi suatu saat nanti, kita akan bertemu di atas sana. Dan aku
akan mencari malaikat yang lebih tampan darimu.
Esok, aku akan membawa seikat bunga mawar putih kehadapan
nisanmu. Tunggu aku ya :’)
0 komentar:
Posting Komentar