Untuk kamu yang duduk dibangku belakang.
Aku suka melihat wajahmu. Wajahmu begitu
menyenangkan untuk dipandang. Tidak terlalu tampan, tapi menurutku, kau keren.
Apa kau tau jika aku suka sekali memperhatikanmu? Wajahmu yang putih dan –jujur
saja –sedikit berjerawat itu, membuat hatiku damai. Membuat aku semangat untuk
bertemu kau disekolah. Membuat aku berambisi, jika aku harus terlihat terbaik
dimatamu. Kau yang selalu saja menggunakan kemeja yang bisa dibilang terlalu
pas untuk tubuhmu itu, sangat sempurna dimataku. Celana hitam pensil yang
kadang kau gunakan, membuat aku terpesona dalam diam. Bagaimana tidak? Kau
sangat keren!
Ah, lancang sekali aku berceloteh ria tanpa
menanyakan kabarmu. Hai! Bagaimana kabarmu malam ini? apa kau baik baik saja?
Atau sekarang kau sedang menikmati malam Minggu ini dengan pergi bersama
pacarmu? Ya! Pacarmu. Perempuan yang sering aku lihat kau gandeng saat pulang
sekolah itu, berambut pendek dan perempuan yang kau selalu temui saat jam
istirahat tiba itu. Bisakah kau tampik kenyataan itu, jika dia bukan kekasihmu?
Katakan kumohon. Katakan jika dia bukan kekasihmu.
Aku juga tidak yakin jika diantara ribuan
pendengar diluar sana, salah satunya adalah kau. Dan aku juga sebenarnya tidak
terlalu yakin aku bisa menerima keadaan selanjutnya jika saja kau tahu surat
ini untukmu. Akankah kau masih mau mengakuiku sebagai teman sekelasmu jika kau
tau aku menyukaimu?
Ya! Aku menyukaimu! Tapi aku sadar siapa
aku. Aku hanya perempuan berkacamata yang selalu sembunyi dibalik buku-buku
bacaan yang selalu kubawa. Tidak ada yang spesial dariku. Dan kau? Kau
laki-laki yang hanya dengan menggunakan seragam dengan ukuran pas ditubuhmu
sudah terlihat begitu keren. Kau terkenal dan tampan. Semisal kita bersama,
mungkin akan sama seperti Beauty and the Beast. Hanya saja aku tidak akan
berubah menjadi seorang putri cantik seperti karakter sang pangeran di dongeng
tersebut.
Aku juga duduk dibangku belakang. Sama
sepertimu. Bukan karena aku ingin lebih mudah untuk memandangi wajahmu, namun
aku memang bukan tipe perempuan yang mau terlalu dikenal guru. Tapi memang
benar, aku lebih mudah melihatmu dari bangkuku.
Ohya, bagaimana dengan kekasihmu? Apa kau
masih betah dengannya? Aku tidak berharap kau putus kok. Hanya saja aku lelah
harus memendam cemburu jika kau bersama dia :(
Baiklah, aku tak tahu apa yang harus
kukatakan selanjutnya. Aku hanya berharap semoga malammu menyenangkan hari ini.
Sampai bertemu hari Senin ya, Dim :)
Regards : Meme. :)
0 komentar:
Posting Komentar