Satu kata yang sangat aku takuti.
Perpisahan. Semua orang pernah merasakan hal itu bukan? Suatu
kejadian dimana kau akan kehilangan seseorang yang kau kenal, yang kau sayang,
bahkan yang kau cintai. Well, perpisahan itu bukan hal baru dalam kehidupan. Setiap
manusia yang hidup, jelaas pernah merasakan apa itu perpisahan.
Perpisahan terjadi disetiap jenjang kehidupan. Tua ataupun
muda. Aku tau itu. Kau pun tau itu. Hanya saja yang sampai sekarang aku belum
pernah mengerti, mengapa setiap manusia dimuka bumi ini selalu sedih, kecewa,
bahkan putus asa jika dihadapkan pada perpisahan. Padahal, sudah puluhan arti,
makna, definisi, penjelasan dan sebagainya mengenai perpisahan. Seperti, perpisahan
adalah akhir dari pertemuan, setiap ada pertemuan pasti akhirnya perpisahan.
Yesseu, setiap orang paham akan hal itu, bukan?
Tapi walaupun mereka paham apa itu arti perpisahan, apa itu
definisi tentang perpisahan, mengapa mereka masih menangis dan merasakan
keterkejutan saat dihadapkan pada suatu perpisahan? Mengapa mereka seakan akan
belum siap menghadapi perpisahan, walaupun mereka sebenarnya tahu itu akan
terjadi?
Terlebih orang yang kita sayang. Kita tidak akan pernah
siap, untuk kehilangan dan berpisah dengannya. Walaupun Tuhan sudah
menggariskan, bahwa kita sewaktu waktu akan kehilangannya. Akan berpisah
dengannya. Menyedihkan. Aku sendiri heran, mengapa perpisahan itu sakit. Mengapa
perpisahan itu menyakitkan. Merasakan perpisahan itu seperti......entahlah. aku
tidak bisa mendefinisikannya. Apapun bentuknya, perpisahan adalah hal yang
paling menyakitkan untukku.
Adakah hal yang lebih menyakitkan lagi selain kehilangan dan
perpisahan?
Perpisahan pasti akan datang. Kita tidak tahu kapan. Kita tidak bisa mencegah
perpisahan agar tidak datang kepada kita. Kita juga tidak bisa memohon pada
Tuhan agar supaya kita tidak mengalami perpisahan. Yang kita perlukan hanya,
kita siap mental untuk menghadapinya. Kita harus tau bahwa perpisahan pasti
akan datang disela-sela indahnya pertemuan dan manisnya hidup.
Dan sadar, jika kenyataan tak seindah angan angan
0 komentar:
Posting Komentar