ketika mata abu-abu itu berpapasan dengan milikku
kontras rambut cokelatnya menyentuh punggung, diantara serpih salju yang turun ditarik gravitasi
derit sepatu masing masing disertai desiran angin mengiringi langkah kita yang semakin menjauh
sederhana dan singkat
bahkan tanpa sedikitpun suara darimu
satu....dua...mungkin hanya sepuluh detik
sepuluh detik yang akan membuat hidupku tak lagi sama
waktu yang singkat. waktu yang terlampau singkat untuk mengakui....
aku jatuh cinta padamu.
aku sempat menyangkalnya. sekuat aku berusaha menari garisku agar tak lagi membentur hidupmu
aku lupa jika ini takdir. bukan sebuah kebetulan.
dan sekarang aku mengakui jika aku gagal
gagal meyakini diriku sendiri jika kau hanyalah bayangan hitam yang tak berwujud
gagal meyakinkan diriku sendiri jika perasaan ini hanya ilusi
gagal mengakui aku jatuh cinta denganmu
aku mencintaimu, sekalipun itu keliru. sekalipun itu hanya kelabu
kau nyata, tidak seperti peran yang selama ini kau mainkan dibingkai layar kaca
tidak seperti skrip film dan iklan yang sering kau mainkan.
kau nyata. begitupun cintaku untukmu. nyata.
di lirik-lirik yang kubuat ini, aku menyisipkan bayanganmu disana
membiarkan kau menari-nari diantara nada ringan yang kumainkan
kuijinkan kau mengendalikan semua emosiku kelita kuucapkan kata demi kata berbirama itu
berharap kau sadar, sepuluh detik yang kau berikan padaku membuatku bingung
menjadi kendalaku untuk tidak mengingatmu
untuk tidak mengharapkanmu disini. disini untuk kumiliki
kuakhiri penyangkalanku, kuakhiri masa dramatisku
kubuat pernyataanku. kau harus tau, harus mendengarnya.
aku mencintaimu. dan aku ingin menjadi pelindungmu.
menjadi seseorang yang selalu melindungimu.
menjadi sosok yang selalu menanam butir kebahagiaan dilorong hatimu yang sepi.
menjadi sosok yang bersamamu ketika kau membengun sebuah istana. keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar