Tulisan Tanpa Judul

on 23.56





Dulu, ditempat ini aku pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti, kita harus pergi ke tempat ini lagi. Kita harus bermain kejar-kejaran seperti dulu lagi. Atau, yang lebih simpel saja, kita berfoto bersama dan bernyanyi nada-nada cinta bersama. Itu adalah hal yang sangat kugemari ketika kita bersama.
Aku merindukan genggaman tanganmu di telapak tangan kananku. Aku rindu kau yang selalu menarik aku dengan paksa untuk menuju kolam kecil itu. Kau tau kan, aku benci jika kau menarikku sambil berlari seperti itu. Tapi kau terus saja melakukannya. Itu yang kubenci darimu. Kau selalu melakukan apapun yang tidak kusukai, dan sangat gampang membuatku memaafkanmu. Kau aneh.
Tapi kau juga tidak pernah lupa akan kesukaanku. Sekotak pocky rasa vanilla yang ditemani dengan secangkir Good Day Chococino, kita berebut, bahkan suit terlebih dahulu agar yang menang bisa mendapatkan satu stik Pocky. Ingat yang pada akhirnya aku kalah? Aku hanya kau beri tiga stik pocky. Kau benar benar keterlaluan. Dasar pelit. Tapi jika dipikir-pikir, itu kan kau yang membelinya. Haha, jadi intinya aku yang selalu minta. Haha. Tapi kau memaafkanku, kan?
Oh iya, bagaimana kabarmu? Aku disini baik-baik saja. Menjaga semua yang telah kau berikan. Terimakasih selalu kuucapkan setiap aku membuka mata dipagi hari. Terimakasih pada Tuhan atas nyawaku, dan terimakasih untukmu, untuk setiap nafas dan semangatku.
Oh iya, bagaimana harimu diatas sana? Dulu kau selalu bersikeras ingin bertemu malaikat yang cantik, lebih cantik daripada aku. Apa kau sudah menemukannya? Secantik apa dia? Apa dia bisa membuatmu kesal seperti aku? Apa dia juga seorang k-popers seperti aku? Apa dia hafal  seluruh lirik dalam lagu Beast yang Fiction sepertiku? Kurasa tidak. Aku yakin tidak ada yang menggantikan aku dihatimu. Walau kau selalu menyuruhku mencari seseorang lagi selain kau. Dan kabar baiknya, aku sudah menemukannya. :D tapi, coba kau lihat dia. Aku tidak tahu seperti apa dia. Apa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku? Kurasa tidak. Kau lihat sendiri kan? Pada akhirnya, akulah yang sakit hati.
Tapi, kau ingin aku bahagia kan? Tenang saja, mengingatmu adalah suatu kebahagiaan tersendiri dalam hidupku. Tapi aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Tapi suatu saat nanti, kita akan bertemu di atas sana. Dan aku akan mencari malaikat yang lebih tampan darimu.
Esok, aku akan membawa seikat bunga mawar putih kehadapan nisanmu. Tunggu aku ya :’)

0 komentar:

Posting Komentar