Love Letter

on 01.03


Untuk kamu yang duduk dibangku belakang.
Aku suka melihat wajahmu. Wajahmu begitu menyenangkan untuk dipandang. Tidak terlalu tampan, tapi menurutku, kau keren. Apa kau tau jika aku suka sekali memperhatikanmu? Wajahmu yang putih dan –jujur saja –sedikit berjerawat itu, membuat hatiku damai. Membuat aku semangat untuk bertemu kau disekolah. Membuat aku berambisi, jika aku harus terlihat terbaik dimatamu. Kau yang selalu saja menggunakan kemeja yang bisa dibilang terlalu pas untuk tubuhmu itu, sangat sempurna dimataku. Celana hitam pensil yang kadang kau gunakan, membuat aku terpesona dalam diam. Bagaimana tidak? Kau sangat keren!
Ah, lancang sekali aku berceloteh ria tanpa menanyakan kabarmu. Hai! Bagaimana kabarmu malam ini? apa kau baik baik saja? Atau sekarang kau sedang menikmati malam Minggu ini dengan pergi bersama pacarmu? Ya! Pacarmu. Perempuan yang sering aku lihat kau gandeng saat pulang sekolah itu, berambut pendek dan perempuan yang kau selalu temui saat jam istirahat tiba itu. Bisakah kau tampik kenyataan itu, jika dia bukan kekasihmu? Katakan kumohon. Katakan jika dia bukan kekasihmu.
Aku juga tidak yakin jika diantara ribuan pendengar diluar sana, salah satunya adalah kau. Dan aku juga sebenarnya tidak terlalu yakin aku bisa menerima keadaan selanjutnya jika saja kau tahu surat ini untukmu. Akankah kau masih mau mengakuiku sebagai teman sekelasmu jika kau tau aku menyukaimu?
Ya! Aku menyukaimu! Tapi aku sadar siapa aku. Aku hanya perempuan berkacamata yang selalu sembunyi dibalik buku-buku bacaan yang selalu kubawa. Tidak ada yang spesial dariku. Dan kau? Kau laki-laki yang hanya dengan menggunakan seragam dengan ukuran pas ditubuhmu sudah terlihat begitu keren. Kau terkenal dan tampan. Semisal kita bersama, mungkin akan sama seperti Beauty and the Beast. Hanya saja aku tidak akan berubah menjadi seorang putri cantik seperti karakter sang pangeran di dongeng tersebut.
Aku juga duduk dibangku belakang. Sama sepertimu. Bukan karena aku ingin lebih mudah untuk memandangi wajahmu, namun aku memang bukan tipe perempuan yang mau terlalu dikenal guru. Tapi memang benar, aku lebih mudah melihatmu dari bangkuku.
Ohya, bagaimana dengan kekasihmu? Apa kau masih betah dengannya? Aku tidak berharap kau putus kok. Hanya saja aku lelah harus memendam cemburu jika kau bersama dia :(
Baiklah, aku tak tahu apa yang harus kukatakan selanjutnya. Aku hanya berharap semoga malammu menyenangkan hari ini.
Sampai bertemu hari Senin ya, Dim :)

Regards : Meme. :)

0 komentar:

Posting Komentar