Jangan Sakiti

on 08.02

Jangan sakiti, Biru.

Aku selalu menyukai caramu melakukan apapun.
Begitulah, sehari – harinya aku hanya akan tersenyum jika aku sudah berhasil melihatmu, Biru. Ketika kau melakukan adegan favoritku, yaitu membelakangiku dan memasak dengan serius. Empat – atau lima meter jauhnya dibelakangmu, aku masih curi – curi pandang ke arahmu. Walaupun ada sepuluh orang pelanggan yang masuk ke restoran untuk memesan menu – menu. Aku akan selalu membutuhkan konsentrasi, mengingat detil per detil tiap pesanan, dan menyampaikannya kepada dapur. Namun, aku selalu bisa mencuri kesempatan melihat ke arahmu.
Kau tahu, Biru, garis kita sudah berdempetan, dan garisku bersikeras menabrak garismu. Itu sebuah kesalahan, aku tahu, Biru. Bahkan ketika kelak kau akan mengatakan kau tidak ingin lagi melihatku karena aku mungkin, suatu saat nanti, membuatmu jengah. Maafkan aku, Biru. Tapi, mengertikah kau, Biru, bahwa hati berjalan dengan meyakini apa yang Ia yakini benar? Hati tak butuh perintah, Biru. Hati tidak bisa diperintah. Menyukaimu, bukan kemauanku. Banyak sekali diluaran sana, Biru, yang tampan, dan tinggi sepertimu, namun aku masih memilihmu.
Aku selalu ingin hidup tidak seperti ini, Biru. Hidup bebas, tanpa merasakan sakit hati karena ditolak. Jangan egois, aku tak pernah mengganggu hidupmu. Aku hanya menyukaimu. Aku hanya jatuh cinta kepadamu, dan itu adalah urusanku. Aku tidak menguntitmu kemanapun, aku diam, dan mengagumimu dalam senyap. Akan terus kuperhatikan cara ruas – ruas jarimu menggenggam angin, jika bahkan kelak jari – jari iru menggenggam ruas jari lain. Akan terus kukagumi langkah lebarmu, meskipun nantinya langkah lebar itu akan mengiringi langkah mungil seseorang.
Sudah ku ucapkan, kan, jika sesungguhnya, Biru, hati tidak perlu perintah. Ia akan terus berjalan, dan berhenti ketika tersandung dan jatuh. Aku akan berhenti ketika ini sudah cukup sakit. Tapi, kumohon, jangan terlalu menyakiti hatiku, Biru. Ia terlalu rentan, karena selalu jatuh ke sosok yang tak pernah sanggup kumiliki…

0 komentar:

Posting Komentar